Rabu, 25 Juni 2014

Menepati Janji

Saudaraku kaum Muslimin!
Jika kita menyampaikan kuliah tujuh menit jangan lupa bersyukur kepada Allah Swt dan memujinya dengan kata yang paling baik dan dirasakan dalam hati yang dalam, ajak pendengar untuk bersungguh supaya hati tidak lalai. “Segala puji bagi Allah sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah sebagai Pemelihara. Dan jangan sekali-kali jangan lupa untuk menyampaikan Semoga
shalawat dan salam kepada nabi Muhammad Saw, juga kepada seluruh keluarga, para sahabatnya dan pengikutnya.Judul kita pada kali ini adalah “menepati janji” karena setiap hari disadari atau disadari tiap hari kita tidak luput membuat janji baik kepada Allah Swt dan janji kepada manusia. Dan jika ini dibahas tentunya memakan waktu sangat panjang dan jika ditulis maka seakan-akan tidak akan putus-putusnya. Waktu penyampaian kita hanya dalam kuliah tujuh menit inilah pokok bahasan kita.
Sumpah / janji sangat melekat dalam kehidupan manusia baik dalam hubungannya dengan Allah maupun dengan manusia lain Setiap manusia yang telah membuat janji akan akan diminta pertanggung jawaban, baik di dunia maupun diakhirat Allah Swt berfirman, “. . . . . .
. dan penuhilah janji; sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya. (Qs Al Israa’ : 34)Orang yang selalu menepati janji disebut “Al Amin”, berarti orang tersebut mempunyai sifat setia, jujur dan terpercaya. Setia terhadap janji merupakan dasar-dasar terpenting bagi pembentukan pribadi yang islami. Barangsiapa yang teguh dengan janjinya, dengan pernyataan sumpah, atau atas nama Allah, maka ia telah berjanji kepada Allah. Pengkhianatan terhadap janji merupakan pengkhianatan terhadap Tuhan yang telah memberi amanah kepadanya.
Janji ada dua bagian. Yaitu janji terhadap Allah Swt dan janji terhadap manusia. Adapun janji terhadap Allah adalah melaksanakan syari’atnya serta segala janji yang diucapkan seorang Muslim kepada Tuhannya. Adapun janji terhadap manusia adalah segala keharusan yang mesti dipenuhi di antara manusia dalam setiap muamalah. Meskipun janji kepada manusia tetapi mengandung janji kepada Allah
Memegang jabatan adalah memikul beban yang berat untuk memenuhi janji / sumpah yang diucapkan karena beratnya jabatan tersebut Rasulullah saw mengingatkan dalam suatu hadits dari Abdurrahman bin Samurah r.a. dia berkata,
Rasulullah saw bersabda, “ Wahai Abdurrahman bin Samurah ! Janganlah Engkau meminta jabatan (kekuasaan). Karena jika engkau diberi jabatan karena permintaanmu, akan menjadi lebih berat (tanggung jawabmu). Jika engkau diberi jabatan tanpa engkau pinta, engkau akan dibantu (menjadi lebih ringan) tanggung jawabmu. Apabila engkau ingin bersumpah dengan suatu sumpah, lihat dulu kebaikan yang dapat diperoleh, sebaiknyalah jauihlah bersumpah, dan lakukan saja mana-mana engkau lihat lebih baik.Menepati janji di dalam tatanan kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat merupakan suatu kewajiban dalam rangka pencapaian tujuan yaitu masyarakat yang adil, sejahtera lahir dan bathin. Setiap pejabat negara yang telah mengucapkan sumpah / janji dengan mengatas namakan Allah maka wajib baginya untuk menepati janji yang telah diucapkan. Point demi point sumpah yang diucapkan dengan lantang menirukan pengambil sumpah dengan meletakan Al Qur’an diatas kepala, dan disaksikan para hadirin dan pasti juga disaksikan juga oleh Allah Swt.
Tampaknya upacara pengambilan sumpah begitu sederhana tetapi mempunyai dampak yang luas. Bila para pejabat negara, para pedagang, dan seluruh lapisan masyarakat memegang janji dengan sungguh-sungguh maka sudah pastilah masyarakat akan memperoleh keadilan, kemakmuran, sejahtera lahir dan bathin. Sebaliknya, jika sumpah / janji tidak dilaksanakan maka resikonya sangat besar. Jika ada tindakan, perkataan atau perilaku yang tidak selaras atau bertentangan dengan sumpah itulah yang disebut pengkhinatan. Pengkhinatan terhadap janji akan merugikan orang banyak yang akan berakibat, rakyat yang seharusnya diayomi tetapi kenyataanya didzalimi. Rakyat yang harusnya memperoleh kemakmuran tetapi yang muncul kesengsaraan. Uang negara yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat tetapi digunakan untuk kepentingan pribadi. Dan berbagai berbentuk pengkhinatan, yang muaranya kehancuran masyarakat bahkan kehancuran negara.
Hal yang tampak aneh di masa kini, pengkhianatan terhadap sumpah tampaknya menjadi biasa dengan berbagai dalih dan disamar dengan berbagai tindakan kesufian. Dzikir bersama, istighosah dilapangan dengan cucuran air mata, dengan istilah keren “tobat nasional”. Tetapi ajaran Islam telah membuat garis tegas bahwa sikap inilah yang disebut munafik. Dalam suatu hadits dari Abdullah bin Umar dan Amr bin Ash ra, bahwa
Rasulullah saw bersabda, “ Ada empat hal, barangsiapa yang mempunyai keempatnya maka ia adalah orang munafik murni dan barangsiapa yang memiliki sebagian darinya maka ia memiliki bagian kemunafikan sebelum ia meninggalkannya, Yaitu (1) apabila ia dipercaya ia berkhianat, (2) jika ia berbicara ia berdusta, (3) jika berjanji ia engkar, dan (4) jika ia bermusuhan ia berbuat curang.Begitu pentingnya kesetiaan terhadap janji dalam pembentukan masyarakat yang islami, Islam menjelaskan tentang apa yang bakal diterima oleh orang yang tidak setia terhadap janjinya. Orang-orang yang menggadaikan janjinya dengan harga murah serta lebih memilih kehidupan dunia, maka ia merugi sedangkan yang menepati janji akan beruntung baik di dunia maupun di akhirat. Allah Swt berfirman, “Dan janganlah kamu jadikan sumpah-sumpahmu sebagai alat penipu di antaramu, yang menyebabkan tergelincir kaki (mu) sesudah kokoh tegaknya, dan kamu rasakan kemelaratan (di dunia) karena kamu menghalangi (manusia) dari jalan Allah: dan bagimu azab yang besar. Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di sisi Allah, itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.(Qs An Nahl 94-96)Dengan demikian jelas bahwa, pribadi Muslim yang taat itu selalu menepati janji. Jika telah berjanji kepada manusia maka ia memegang teguh dan setia kepada janji itu. Manakala ia melihat kerusakan dan pertentangan, iapun dengan antusias segera memperbaiki serta mendamaikannya. Ia tak akan menarik dari suatu kesepakatan yang pernah disepakati, terlebih jika berkaitan dengan orang banyak.
Akhirnya harus disadari bahwa kita semua baik pembicara maupun pendengar semuanya telah mengikat janji dan itu harus ditunaikan dengan penuh kesadaran dan penuh tanggung jawab Semoga kita selalu mendapat tuntunan dari Allah, termasuk golongan yang menepati janji
Wallahu ‘alam bi shawwab.

1 komentar:

  1. Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours

    Well over 160000 women and men are losing weight with a simple and secret "liquid hack" to burn 2lbs each night in their sleep.

    It is proven and it works on anybody.

    You can do it yourself by following these easy steps:

    1) Get a drinking glass and fill it up with water half glass

    2) Proceed to use this weight loss hack

    you'll be 2lbs skinnier when you wake up!

    BalasHapus